Tren suku bunga BI yang relatif sangat tinggi itu, akan memberikan tekanan terhadap beban bunga KPR dan pembiayaan korporasi.
KoranProperti.com (Jakarta) – Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Tbk. (PANI), Sugianto Kusuma atau Aguan menyebut gegara suku bunga Bank Indonesia (BI) tinggi, kelas menengah atas akhirnya menunda untuk membeli rumah.
“Karena kondisi suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5,75 persen masih terlalu tinggi, akhirnya kelompok kelas menengah atas menunda pembelian rumah,” tegas kata Aguan dalam Keterbukaan Informasi, Selasa (29/4/2025).
Penegasan itu disampaikan Aguan akibat adanya tren pelemahan kelas menengah atas dalam membeli rumah pada kuartal I/2025.
Namun demikian, menurut Aguan, PANI mampu membukukan marketing sales sebesar Rp466 miliar sepanjang kuartal I/2025.
“Kinerja kuartal I/2025 mencerminkan dampak dari faktor eksternal terhadap hasil jangka pendek, seperti volatilitas pasar global dan melambatnya aktivitas ekonomi,” kata Aguan.
BACA INI: Aguan Bikin Kejutan Lagi, CBDK Anak Usaha PANI Akuisisi Perusahaan Hotel Bintang Lima
Menyambung soal suku bunga BI yang sangat tinggi, Aguan menjelaskan, tren suku bunga BI yang relatif sangat tinggi itu, akan memberikan tekanan terhadap beban bunga KPR dan pembiayaan korporasi.
“Akibatnya, konsumen yang berasal dari kelas menengah atas dan sejumlah investor mengambil keputusan untuk menunda pembelian rumah,” pungkasnya.
Manajemen PANI menilai, keputusan kelas menengah atas yang menunda pembelian rumah itu, berdampak besar dan nyata pada sektor properti nasional, terutama pada segmen middle-up.
Target Marketing Sales PANI Rp5,3 Triliun
Walaupun kondisi pasar rumah middle-up belum stabil, Aguan melalui PANI tetap membidik target marketing sales moderat pada tahun 2025 ini sebesar Rp5,3 triliun.
“Target itu ditetapkan, setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi yang turut mempengaruhi perilaku konsumen serta iklim investasi di sektor properti secara keseluruhan,” tandas Aguan sembari menambahkan, dia meyakini bahwa peluang pasar properti hunian dan komersial di dalam negeri masih cukup besar.
Menurut Aguan, tantangan sektor properti di tahun 2025 masih sangat berat, namun pihaknya yakin bahwa masih ada potensi dan peluang jangka panjang untuk sektor properti nasional.
“Portofolio kami tetap kuat, didukung lokasi strategis dan desain produk yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini dan masa depan,” ujarnya yakin.
Sebelumnya, PANI sudah mencatatkan pre-sales atau pra-penjualan sebesar Rp466 miliar pada kuartal I 2025. Angka ini setara dengan 9 persen dari target tahunan sebesar Rp5,3 triliun.
Manajemen PANI optimistis, karena perseroan didukung oleh fondasi keuangan yang solid, lokasi land bank yang prima, serta strategi bisnis yang responsif. Ditambah lagi, stabilitas ekonomi domestik dan global semakin membaik.
Bahkan, target marketing sales PANI akan didorong lebih besar lagi, karena Jalan Tol Kataraja akan segera beroperasi pada pertengahan tahun ini. Jalan tol ini akan memperkuat konektivitas kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Akses Tol Kataraja yang dari PIK 2 ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau sebaliknya menjadi lebih mudah dan cepat.
Keberadaan tol Kataraja dan fasilitas MICE yang digarap PANI akan menjadikan kawasan PIK 2 sebagai pusat bisnis dan investasi baru dengan label “The New Jakarta City“.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2021 sampai 2024, PANI mencatat pertumbuhan pre-sales dengan CAGR sebesar 51 persen. Bahkan, perseroan mencetak rekor Rp6 triliun pada tahun 2024 lalu.
PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) atau yang kini dikenal sebagai PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PIK 2) adalah perusahaan properti yang didirikan Sugianto Kusuma yang lebih dikenal dengan sebutan Aguan, pemilik Agung Sedayu Group (ASG).
Pada awalnya, PANI bergerak dalam industri kemasan kaleng, kemudian berubah menjadi perusahaan properti terkemuka, terutama di kawasan PIK 2, dengan dukungan dari Agung Sedayu Group dan Salim Group. Aguan menjabat sebagai Direktur Utama PANI setelah perusahaan itu melakukan perubahan nama dan fokus bisnisnya ke sektor properti.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
