• Tentang KoranProperti.com
  • Redaksi KoranProperti.com
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
Koran Properti
  • Liputan Utama
  • Liputan Properti
  • Liputan Produk
  • Liputan Khusus
  • Kolom
  • Lipro TV
No Result
View All Result
Koran Properti
  • Liputan Utama
  • Liputan Properti
  • Liputan Produk
  • Liputan Khusus
  • Kolom
  • Lipro TV
No Result
View All Result
Koran Properti
No Result
View All Result
Home Liputan Properti

Dibalik Harga Lahan SCBD Tembus Rp300 Jutaan, Ada Duet Taipan Tomy Winata dan Aguan Hadirkan Manhattan of Indonesia

Tim Redaksi by Tim Redaksi
July 21, 2025
in Liputan Properti
3
SCBD

Aguan, kawasan SCBD, Tomy Winata (Foto/Desain: Ist/KoranProperti.com)

FacebookXLinkedInWhatsApp

Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) selalu menjadi pusat perhatian, dan menjadi salah satu distrik bisnis paling bergengsi di Asia Tenggara. Area ini dikenal sebagai Manhattan of Indonesia.

KoranProperti.com (Jakarta) – Harga tanah di Sudirman Central Business District (SCBD) menempati ranking pertama dan termahal di Jakarta, mencapai Rp300 jutaan per meter persegi. Kemudian disusul kawasan Menteng, Pondok Indah, TB Simatupang serta Serpong dengan kisaran rata-rata Rp150 sampai Rp250 jutaan per meter persegi.

Di dalam kawasan SCBD, terdapat perkantoran elit eksptariat, hotel mewah dan pusat perbelanjaan modern, di antaranya Mal Pacific Place, Bursa Efek Indonesia (BEI), Artha Graha Building, Sequis Tower, Revenue Tower, SCBD Park, Pacific Century Place dan sejenisnya.

Dibalik mewah, modern dan mahalnya harga tanah SCBD, ternyata ada sosok taipan Tomy Winata yang menjabat sebagai Komisaris PT Danayasa Arthatama Tbk.

Perusahaan ini merupakan pengembang kawasan bisnis terpadu pertama di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Sudirman Central Business District (SCBD).

Sedangkan Sugianto Kusuma atau Aguan menduduki posisi sebagai Presiden Komisaris di perusahaan tersebut. Kedua tokoh taipan ‘naga’ ini, sepakat untuk mentransformasi SCBD menjadi Manhattan of Indonesia di mata dunia.

BACA INI: Luar Biasa! Aguan Pamerkan Rukan Modern Termewah di Asia Dalam Kawasan PIK 2

Berdasarkan penelusuran koranproperti.com melalui laman resmi SCBD, ternyata kawasan bisnis elit seluas 50 hektare yang berada di areal segitiga emas itu, menerapkan konsep bisnis berbasis sinergi dan diversifikasi dengan memfokuskan bisnis pada segmen properti, seperti real estat, hotel, office building, serta jasa telekomunikasi.

Dalam acara Media Briefing, Jakarta Property Market Insight Q1 2025 di Mori Tower, beberapa waktu lalu, Head of Research & Consultancy PT Leads Property Service Indonesia Martin Hutapea mengatakan, tanah atau lahan di SCBD harganya paling mahal di Jakarta, sekitar kurang lebih bisa di atas Rp200 sampai Rp300 jutaan per meter persegi.

Sedangkan menurut Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto, tahun 2010 lalu, harga per unit ruang dan lahan di dalam gedung Pacific Place SCBD sudah menyentuh harga Rp200 jutaan per meter persegi.

“Itu tahun 2010 lalu yaa, pembelinya Li Ka Shing, konglomerat asal Hong Kong dan pendiri Cheung Kong Holdings. Harganya saat itu 20.000 dollar AS per meter persegi,” ungkap Ferry.

SCBD Pusat Bisnis Asia Tenggara

Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) selalu menjadi pusat perhatian, dan menjadi salah satu distrik bisnis paling bergengsi di Asia Tenggara.

Area ini dikenal sebagai Manhattan of Indonesia. SCBD merupakan kawasan terintegrasi yang dikembangkan PT Danayasa Arthatama Tbk.

SCBD berada di bawah kendali Artha Graha Network, milik duet taipan papan atas Indonesia Tomy Winata dan Aguan. Melihat megahnya gedung-gedung pencakar langit dan fasilitasnya yang serba modern dan mewah di SCBD, maka tak heran jika banyak publik yang bertanya-tanya, sebenarnya berapa harga tanah di kawasan super premium ini, terutama yang dimiliki dan dikembangkan Tomy Winata.

SCBD
Kawasan SCBD di malam hari (Foto: Ist)

Kawasan seputar SCBD memang dikenal dengan harga propertinya yang sangat tinggi. Menurut Martin Samuel Hutapea, harga tanah atau lahan di SCBD pada pertengahan bulan Juni 2025 lalu, telah mencetak rekor terbaru.

“Paling mahal ya, di SCBD nilainya sekitar Rp200 sampai Rp300 juta per meter persegi, itu masih perkiraan. Setelah transaksi, mungkin saja bisa berubah tergantung negosiasi, potensi harganya pasti lebih mahal,” ungkap Martin.

BACA INI: Aguan Bikin Kejutan Lagi, CBDK Anak Usaha PANI Akuisisi Perusahaan Hotel Bintang Lima

Berdasarkan penelusuran media ini dari beberapa sumber, faktanya harga tanah atau lahan di kawasan SCBD sudah tembus Rp300 jutaan lebih per meter persegi.

Angka ini menempatkan SCBD sebagai salah satu area dengan harga tanah termahal di Jakarta, bahkan melebihi kawasan elite lain seperti Menteng, Pondok Indah, TB Simatupang serta Serpong

Kenaikan harga tanah yang sangat ekstrem di SCBD, tidak lepas dari beberapa faktor penting, di antaranya karena lokasinya berada di jantung Kota Jakarta, SCBD memiliki akses mudah ke berbagai fasilitas dan pusat kegiatan bisnis nasional maupun internasional.

Kawasan ini juga dilengkapi dengan infrastruktur modern, mulai dari akses transportasi, jalan yang terencana, hingga utilitas bawah tanah.

Memiliki alamat kantor di dalam kawasan SCBD, tentu memberikan brand prestise tersendiri dan status tinggi bagi perusahaan maupun individu.

Sebagai pusat bisnis dan finansial, permintaan terhadap lahan properti di SCBD, tetap tinggi dari para investor dan korporasi, meskipun harganya sudah selangit.

Selain itu, lahan kosong di SCBD sangat terbatas, sehingga nilainya semakin melambung tinggi. SCBD tetap menjadi salah satu kawasan properti paling berharga tinggi di Indonesia.

Kawasan bisnis terpadu SCBD ini merupakan visi jangka panjang Tomy Winata dan Artha Graha Group untuk mewujudkan pusat bisnis modern bertaraf internasional.

Tomy Winata bahkan pernah mengungkapkan visinya untuk menjadikan SCBD sebagai Manhattan of Indonesia.

Proyek-proyek yang telah dan sedang dikembangkan di SCBD oleh Artha Graha Network meliputi, gedung perkantoran elit yang menjadi markas perusahaan multinasional dan internasional dan apartemen mewah dengan fasilitas lengkap dan modern.

Tomy Winata tidak hanya memiliki aset properti di SCBD. Artha Graha Network juga membawahi berbagai bisnis lain, mulai dari perbankan yaitu Bank Artha Graha Internasional, asuransi, perhotelan yakni Hotel Borobudur Jakarta, perkebunan, hingga infrastruktur.

SCBDSimak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi terbaru seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.

Hotline Redaksi (WA) 0812 8934 9614
FacebookXLinkedInWhatsApp
Tags: AguanArtha GrahaArtha Graha GroupArtha Graha NetworkAsia TenggaraBank Artha Graha InternasionalBerita PropertiBerita SCBDBerita Tomy WinataCheung Kong HoldingsColliers IndonesiaFerry Salantoharga Tanah SCBDHarga Tanah SCBD TermahalHotel BorobudurIndonesiaJakartaKoranproperti.comKumpulan Berita SCBDKumpulan Berita Tomy WinataLi Ka ShingLiputan PropertiManhattan of IndonesiaMartin HutapeaPT Danayasa Arthatama TbkPT Leads Property Service IndonesiaSCBDSudirman Central Business DistrictSugianto KusumaTim RedaksiTomy Winata
Previous Post

Mampir Sejenak ke Kawasan Alam Sutera, Pusat Belanja Kelas Dunia Ini Gelar Grand Opening

Next Post

Sekarang Orang Kaya Beli Rumah Mewah Ngak Tunai, Faktanya Unit Hunian Klaster Tresor BSD City Dibayar dengan KPR

Next Post
BSD City

Sekarang Orang Kaya Beli Rumah Mewah Ngak Tunai, Faktanya Unit Hunian Klaster Tresor BSD City Dibayar dengan KPR

Please login to join discussion
  • Tentang KoranProperti.com
  • Redaksi KoranProperti.com
  • Pedoman Media Siber
  • Karir

© 2024 Koran Properti

No Result
View All Result
  • Liputan Utama
  • Liputan Properti
  • Liputan Produk
  • Liputan Khusus
  • Kolom
  • Lipro TV
Hotline : (+62) 812 8934 9614
Email : redaksi@koranproperti.com

© 2024 Koran Properti