Melihat pembangunan Menara Jakarta yang ‘Mati Segan Hidup Tak Mau’, membuat taipan nomor wahid di Indonesia Sugianto Kusuma atau Aguan mengambil alih proyek raksasa itu, melalui Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI), anak usaha Agung Sedayu Group (ASG) tahun 2014 lalu.
KoranProperti.com (Jakarta) – Biaya pembangunan Menara Jakarta menyedot dana sekitar Rp7 triliun. Proyek prestisius gedung jangkung raksasa yang berada dalam kawasan Kemayoran ini didanai Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI), anak usaha Agung Sedayu Group (ASG) milik taipan papan atas Sugianto Kusuma atau Aguan.
Sejarah kelam sempat menyandera pembangunan Menara Jakarta yang tingginya ditargetkan mencapai 558 meter, dan wajib masuk dalam daftar salah satu gedung tertinggi ikonik dunia.
Tepatnya tahun 1988, Presiden Soeharto menginisiasi pembangunan Menara Jakarta. Soeharto ingin Menara Jakarta menjadi simbol atas kemajuan Indonesia dengan menampilkan ketinggian gedung yang direncanakan mencapai 558 meter.
Ketika itu, pembangunan Menara Jakarta melibatkan partisipasi pemodal dan pengusaha lokal, dan pinjaman sindikasi sejumlah perbankan. Namun, dalam proses pelaksanaan pembangunannya, Menara Jakarta mengalami banyak kendala dan penundaan, terutama masalah biaya.
Proyek pembangunan Menara Jakarta, pada awalnya lokasinya direncanakan di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, saat itu Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soedirdja, lebih menginginkan keberadaan Menara Jakarta berada di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Soerjadi menilai, daerah Kemayoran lebih strategis untuk pengembangan area lain di sekitarnya.
BACA INI: Januari 2025, ASG Siap Grand Opening The Mall at Menara Jakarta
Dalam waktu yang bersamaan, situasi ekonomi nasional mengalami krisis, dan ini berdampak langsung terhadap tertundanya pembangunan Menara Jakarta, selama bertahun-tahun alias mangkrak.
Waktu itu, Menara Jakarta sudah disiapkan menjadi beberapa area, termasuk mal, dua kondominium, tiga hotel, dan satu menara kantor. Proyek ini ditargetkan menjadi pusat kegiatan komunitas dengan target pasar yang berada dalam radius 10 sampai 15 menit dari lokasi.
Melihat pembangunan Menara Jakarta yang ‘Mati Segan Hidup Tak Mau”, membuat Aguan mengambil alih proyek itu, melalui anak usaha Agung Sedayu Group yaitu ASRI di tahun 2014.
Setelah itu, Aguan bergerak cepat melanjutkan pembangunan proyek Menara Jakarta dengan mengubah model dan fungsi bangunan menjadi superblok multifungsi dengan konsep one stop living.
Transformasi Menara Jakarta
Di tangan dingin Aguan, Menara Jakarta bertransformasi dengan cepat. Menara Jakarta mengalami perubahan desain yang lebih modern dan dinamis.
Berdasarkan data dari laman resmi ASRI, Menara Jakarta berlokasi di depan JIEXPO Kemayoran, dan terdiri dari 6 tower meliputi satu Conho (Condo & Hotel), satu Sky Condo Tower, satu Office Tower (Fortune Office Tower), dan tiga Garden Suites Tower.

Kini, Menara Jakarta dengan ketinggian 280 meter, tampil menjadi salah satu ikon kota Jakarta, khususnya daerah Kemayoran. Menara Jakarta menempati lahan komersial seluas 33.800 meter persegi yang terbagi dalam 6 lantai dengan kapasitas parkir kendaraan mobil maupun motor mencapai 4.200 unit.
CEO ASRI Alexander H. Kusuma mengatakan, Menara Jakarta akan menjadi pusat gaya hidup modern terbaru di Jakarta, khususnya Jakarta Pusat, terutama di Kemayoran bagi pribadi muda, dinamis, modern, dengan tuntutan gaya hidup metropolitan.
“ASRI berkomitmen untuk membangun pusat gaya hidup modern yang terkurasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar Jakarta,” tukas Alexander dalam siaran pers yang diterima koranproperti.com, Sabtu (14/12/2024).
Proyek ini mengusung “One Stop Living Concept“, dengan menyediakan Suite dan Condo berstandar hotel bintang lima, hotel berskala internasional, mal terbesar di Kemayoran, serta ruang perkantoran super premium.
Menara Jakarta disebut-sebut sebagai lingkungan sempurna buat pasangan suami-istri (pasutri) keluarga muda, owner bisnis ambisius, pengusaha muda, dan para influencer.
Di lantai 38 terdapat The Sky Lounge dan Bar eksklusif sebagai tempat networking dan kolaborasi antarpenghuni dan pengunjung atau tamu yang datang ke Menara Jakarta.
Associate Director Research and Consultancy Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea menyebut, salah satu bangunan Menara Jakarta yaitu Fortune Office Tower yang mempunya luas 47.500 meter persegi, berkontribusi besar terhadap pasar perkantoran di Other Central Business District (OCBD) Jakarta.
Transformasi Menara Jakarta di tangan Aguan dengan ‘bendera’ Agung Sedayu Group (ASG) berjalan sukses. Kini, Menara Jakarta menjadi superblok dan gedung tinggi paling modern di Jakarta.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi terbaru seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.
Hotline Redaksi (WA) 0812 8934 9614