Kepemilikan PANI di CBDK akan naik dari 45,9 persen menjadi 90 persen, sekaligus ada penyertaan saham baru di tiga anak usaha PANI. Kekayaan Aguan yang berkaitan dengan kepemilikan saham di PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk (PANI), melalui Agung Sedayu Group, diperkirakan sudah mencapai nilai sekitar Rp42,73 triliun.
KoranProperti.com (Jakarta) – Bos besar Agung Sedayu Group (ASG) yang juga pemilik PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk (PANI) Aguan atau Sugianto Kusuma nyaris masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia.
Selama ini, publik terus bertanya-tanya, sebenarnya berapa harta kekayaan konglomerat papan atas ini? Sosok Aguan dalam tiga tahun terakhir ini, banyak menghiasi berita-berita media massa massa nasional.
koranproperti.com mencoba melakukan penelusuran dari berbagai sumber, namun belum ditemukan angka pasti, terkait harta kekayaan Aguan. Bahkan, majalah dunia sekelas Forbes pun belum pernah mengupas harta kekayaan Aguan secara detail.
Namun, berdasarkan estimasi dari data-data yang ditemukan, di pertengahan tahun 2025 ini, harta kekayaan Aguan yang berkaitan dengan kepemilikan saham di PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk (PANI), melalui Agung Sedayu Group, diperkirakan sudah mencapai nilai sekitar Rp42,73 triliun.
Harta kekayaan ini hanya berdasarkan dua perusahaan di atas, sedangkan harta kekayaan dari sektor bisnis lainnya masih belum diketahui.
Sampai hari ini, Aguan belum masuk dalam daftar 50 orang terkaya versi majalah Forbes. Padahal, harta kekayaannya diperkirakan lebih dari Rp42 triliun (bahkan, diprediksi total harta kekayaan Aguan dari berbagai bisnis lainnya, diperkirakan mencapai sekitar Rp100 triliun lebih).
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), salah satu anak usaha Agung Sedayu Group, juga telah meraup pendapatan bersih Rp2,1 triliun pada kuartal III tahun 2024 lalu.
Saham Aguan di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) yang bergerak di sektor properti dan real estate, mencatatkan kenaikan harga saham yang tinggi di sepanjang tahun 2025.
PANI Siap Borong Saham CBDK
Kinerja positif keuangan CBDK pada akhir semester I tahun 2025 lalu, telah mendorong PANI untuk memborong saham CBDK dengan nilai sangat fantastis. Hingga penutupan perdagangan saham, Kamis lalu (4/9/2025), saham CBDK melonjak sampai 54,56 persen sepanjang tahun 2025 dan berada di level harga Rp6.275 per lembar saham.
Aguan berencana, PANI akan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III atau rights issue, dengan menerbitkan saham baru sebanyak 1.212.536.300 saham yang nilai nominalnya sebesar Rp100 per saham.
Dengan melakukan rights issue ini, PANI diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya untuk mengakuisisi secara penuh saham CBDK.
BACA INI: Luar Biasa! Aguan Pamerkan Rukan Modern Termewah di Asia Dalam Kawasan PIK 2
Perlu diketahui, akuisisi merupakan tindakan pengambilalihan saham atau aset perusahaan oleh perusahaan lain, untuk mendapatkan kendali atas perusahaan itu.

Perusahaan yang diakuisisi tetap ada sebagai entitas hukum yang terpisah, tidak bubar seperti dalam merger. Tujuan akuisisi bisa beragam, mulai dari memperluas pangsa pasar, mendapatkan teknologi baru, hingga diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
Mengutip keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dana dari rights issue PANI akan digunakan untuk membeli saham CBDK hingga 44,1 persen, dengan rincian 2,4 miliar saham dari PT Agung Sedayu, dan dari PT Tunas Mekar Jaya senilai Rp16.125.000.000.000.
Sehingga kepemilikan PANI di CBDK akan naik dari 45,9 persen menjadi hingga 90 persen dan ada penyertaan saham baru di tiga anak usaha PANI.
Proyek Aguan di Indonesia
Saat ini, bisnis yang dipegang Aguan antara lain, Agung Sedayu Group (ASG/berdiri tahun 1971) yang di dalamnya meliputi beberapa perusahaan, di antaranya Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI) yaitu unit perusahaan Aguan yang mengelola empat hotel internasional, gedung kantor, dan lima pusat ritel (ASHTA District 8, Hublife Jakarta, PIK Avenue, Mall of Indonesia, dan Grand Galaxy Park Bekasi).
ASHTA District 8, bergerak dibidang kompleks mixed-use modern di SCBD Jakarta, yang meliputi Mall Ashta dan hotel Langham, serta beberapa gedung perkantoran elit di SCBD.
Mall of Indonesia (MOI) dikembangkan ASG memiliki Carrefour dan Uniqlo serta bioskop FLIX Cinema, dan Harco Mangga Dua sebagai salah satu pusat elektronik terbesar di Jakarta
Di industri properti, Aguan merupakan pemilik Taman Palem di Jakarta Barat, Pantai Indah Kapuk (PIK), PIK Avenue, serta kawasan industri seperti Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park di daerah Cakung & Daan Mogot, Jakarta Barat.
Aguan juga memiliki saham sangat besar dan menjadi investor strategis di Pimadaya Plastisindo Tbk (PDPP). Perusahaan ini merupakan manufaktur kemasan plastik, seperti galon, botol, dan sedotan, dengan fokus pada penjualan produk kemasan minuman isi ulang (AMDK).
Dalam sektor keuangan (perbankan), di PT Bank Artha Graha International (INPC) Aguan menjabat Wakil Komisaris Utama. Bank Artha Graha yang didirikan bersama Tomy Winata, adalah bagian dari group bisnisnya yang lebih luas, di bawah naungan Grup Artha Graha dan Agung Sedayu Group. Di sektor ritel, Aguan mendirikan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Perusahaan ini, memiliki 54,51 persen saham melalui PT Eralink International.
Di proyek Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Aguan dikabarkan sudah melakukan investasi mencapai sekitar Rp20 triliun. Di IKN, Aguan juga sudah membangun Hotel Nusantara atau Swissotel Nusantara.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita terbaru dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.