Dahsyat, bos besar Agung Sedayu Group (ASG) Aguan alias Sugianto Kusuma membuat gebrakan maut di tahun 2025. Aguan bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, siap merenovasi 2.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Pulau Jawa.
KoranProperti.com (Jakarta) – Kasus pagar laut di perairan Tangerang yang sempat membuat heboh publik dan memakan korban pemecatan sejumlah penjagat negara, kini menguap tanpa jejak.
Bos besar Agung Sedayu Group (ASG) Aguan alias Sugianto Kusuma yang diduga terlibat dalam kasus pagar laut, justru malah membuat gebrakan dahsyat di tahun 2025 ini.
Aguan secara terbuka mengungkapkan, progres pembangunan 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Menurut Aguan, dia menggelontorkan ongkos pembangunan rumah gratis itu, berkisar antara Rp100 juta sampai Rp150 juta per unit rumah.
“Saat ini sudah dilakukan pengerukan, kemudian akan langsung dilanjutkan pembangunan,” tegas Aguan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, usai mengadakan pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, di kantor Kementerian PKP, Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Dalam pertemuan itu, Menteri Ara berharap, agar pembangunan rumah gratis di Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, bisa tuntas pada bulan Oktober 2025.
BACA INI: Ups! Dua Perusahaan Properti Aguan Melejit, Pendapatan Laba Bersih Tembus Rp2,83 Triliun
“Pak Aguan saya boleh usul kan, kalau bisa rumah gratis ini selesai dibangun tanggal 28 Oktober nanti ya pak, pas hari Sumpah Pemuda, deal ya Pak?” kata Menteri Ara kepada Aguan.
Dalam pertemuan itu, Menteri Ara juga mengemukakan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi akan segera merenovasi 2.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Pulau Jawa.
Lebih jauh Maruarar Sirait mengungkapkan, renovasi rumah di Pulau Jawa itu merupakan bentuk komitmen corporate social responsibility (CSR) Aguan bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Adapun jumlah renovasi rumah itu, terdiri dari 500 unit rumah di Jawa Barat, Jawa Tengah 500 unit rumah, Banten 500 unit rumah, dan Jakarta 500 unit rumah. Jadi, totalnya mencapai 2.000 unit rumah.
Biaya Renovasi Rumah Pulau Jawa
Untuk renovasi 2.000 unit rumah di Pulau Jawa, Yayasan Buddha Tzu Chi siap mengeluarkan biaya antara sekitar Rp30 juta sampai Rp50 juta per unit rumah.
“Untuk pembangunan rumah di Pakuhaji, Tangerang biayanya sekitar Rp100 sampai Rp150 juta per unit rumah. Kalau untuk renovasi rumah di Pulau Jawa, ya kira-kira biayanya sekitar Rp30 juta sampai Rp50 juta per unit rumah. Untuk bangun dan renovasi rumah, jelas beda biayanya ya,” tukas Aguan.
Dalam kesempatan itu, Aguan menyampaikan bahwa bisnisnya juga ikut terdampak akibat adanya kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap barang-barang impor dari Indonesia sebesar 32 persen.

Namun, Aguan enggan menjelaskan dampak kebijakan tarif Trump terhadap bisnis properti dan usaha lain dari group perusahaan yang dipegangnya.
BACA INI: Metland Raup Pendapatan Usaha Rp2,021 Triliun, Aset Perseroan Capai Rp7,435 Triliun
Perlu diketahui, kebijakan tarif impor yang dikeluarkan Trump untuk Indonesia ternyata lebih besar, dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia.
Agung Sedayu Group (ASG) yang berdiri sejak tahun 1971 di Jakarta ini, merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka. Perusahaan ini mengkhususkan diri pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis dan one-stop-living.
Dalam kurun waktu 10 tahun, perusahaan ini berkembang pesat dan semakin dikenal publik. Mulai tahun 1991, ASG mampu tampil sebagai perusahaan properti papan atas, karena kesuksesannya membangun Harco Mangga Dua, sebuah mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia.
Kesuksesan itu berlanjut dengan pembangunan kawasan properti residensial dan komersial berskala besar, di antaranya Taman Palem seluas 200 hektare dan beberapa apartemen besar di Jakarta.
Ketika terjadi krisis moneter di Asia, ASG mampu terhindar dari krisis keuangan. Agung Sedayu Group justru semakin mengokohkan posisinya dan mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan pasar properti di Indonesia, baik properti komersial maupun hunian.
Sampai saat ini, ASG terus gencar menggarap proyek-proyek baru yang mewah dan bergengsi, seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, serta proyek revolusioner Kelapa Gading Square, Jakarta Utara yaitu sebuah kawasan dengan konsep one-stop-living, yang sudah dikenal luas publik sebagai salah satu kawasan hunian elit di Jakarta.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita dan informasi seputar dunia properti dan bahan bangunan melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda selalu update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.