Kebijakan blokir anggaran menjadi salah satu sebab rendahnya serapan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Proyek-proyek Kementerian PU untuk tahun 2025 ini, meliputi dukungan ketahanan pangan, penyelesaian bendungan, pembangunan perumahan, dan berbagai proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), seperti pembangunan jalan tol dan infrastruktur air.
KoranProperti.com (Jakarta) – Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memantau dan menyoroti rendahnya serapan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Kuartal III-2025.
Menurut AHY, waktu pencairan anggaran yang berbeda, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi lambatnya penyerapan anggaran di Kementerian PU.
“Proses penyerapan anggaran di Kementerian PU akan efektif sampai tender, dan dieksekusi di lapangan,” ujar AHY saat menggelar media gathering di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa lalu (21/10/2025)
Merespon sikap AHY yang menyoroti serapan APBN di Kementerian PU, Menteri PU Dody Hanggodo menyebut, dua bulan lagi jelang tahun 2025 berakhir, serapan APBN justru sudah mendekati angka 60 persen.
BACA INI: Program Perumahan Nasional Kacau-Balau, Begini Faktanya…
Namun, Dody tidak menyampaikan secara detail, total serapan anggaran yang disebutnya mendekati angka 60 persen.
“Seingat saya, serapan anggaran sudah mendekati angka 60 persen,” kata Dody usai menghadiri acara Hari Habitat Dunia (HHD), dan Hari Kota Dunia (HKD), di Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).
Lebih jauh Dody mengungkapkan, saat ini Kementerian PU terus melakukan percepatan serapan anggaran dengan menyelesaikan berbagai tender atau lelang proyek maupun kontrak.
Seperti diketahui, Kementerian PU menjadi salah satu dari tiga Kementerian/Lembaga (K/L) yang serapan APBN-nya terendah di kuartal III-2025, yaitu sekitar 48,2 persen.
Menteri PU Optimistis Anggaran Terserap Optimal
Walaupun demikian, Dody tetap yakin dan optimistis bahwa serapan anggaran di Kementerian PU bisa optimal sampai dengan akhir bulan Desember 2025.
“Kita akan kebut program-program prioritas, seperti Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah, Inpres Irigasi, dan Inpres Infrastruktur Air,” tandas Dody.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengakui, kebijakan blokir anggaran menjadi salah satu sebab rendahnya serapan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) jelang akhir tahun 2025.
Purbaya mengatakan, blokir anggaran Kementerian PU yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat dipimpin Menkeu Sri Mulyani Indrawati, sebenarnya tujuannya adalah untuk efisiensi.
Purbaya menegaskan, saat ini Kementerian Keuangan yang dipimpinnya telah mencabut blokir anggaran di Kementerian PU.
“Perlambatan penyerapan anggaran di Kementerian PU, karena adanya perubahan blokir. Setelah blokir dicabut, maka tentu diperlukan waktu untuk penyerapan anggaran lagi,” kata Purbaya, di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Mantan Ketua Dewan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu memastikan, Kementerian Keuangan akan mengikuti nilai anggaran yang diminta sejumlah kementerian.
Perlu diketahui, proyek-proyek Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada tahun 2025 ini, meliputi dukungan ketahanan pangan, penyelesaian bendungan, pembangunan perumahan, dan berbagai proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), seperti pembagunan jalan tol dan infrastruktur air.
Pagu anggaran besar yang dialokasikan untuk proyek-proyek itu, bertujuan untuk mendukung program prioritas nasional dan visi Presiden Prabowo Subianto.
Kementerian PU juga akan terus mempercepat penyelesaian 15 bendungan yang berpotensi mengairi irigasi seluas 263.055 hektare.
Sedangkan proyek KPBU, targetnya adalah 34 proyek yang tersebar di sektor SDA (14 proyek), jalan dan jembatan (10 proyek), permukiman (7 proyek), dan perumahan (3 proyek).
Rencana Strategis Kementerian PU periode 2025-2029, tentunya akan disesuaikan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yaitu “PU608” yang mencakup efisiensi investasi, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi.
Program padat karya juga akan terus dijalankan, untuk menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan perekonomian di sekitar lokasi proyek.
Simak dan ikuti terus perkembangan berita terkini dunia properti melalui ponsel dan laptop Anda. Pastikan Anda update dengan mengklik koranproperti.com dan google news setiap hari.


